25 April 2011

EMPO Interaktif, Madrid - Bukan Jose Mourinho jika tak menyimpan kejutan. Motivasi "The Special One" akan terletup untuk kembali menjadi 'hantu' bagi Barcelona bersama Real Madrid ketika kedua tim itu berlaga pada duel pertama semifinal Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, besok.
Berita terkait

* Puyol dan Milito Tampil Hadapi Real Madrid
* MU Melawan Mitos Sering Kalah dengan Tim Jerman
* Raul Bermimpi Sudah di Final
* Barca Pincang dan Kehilangan Keyakinan
* Raul Tantang Giggs


Mou pantas sesumbar. Ia ingin menyingkirkan Barca dari ajang Eropa setelah memenangkan gelar Piala Raja pekan lalu. Jika sukses, itu akan menjadi sinyal awal beralihnya kekuatan sepak bola di Spanyol dari Katalan kembali ke El Real.

Mou kerap membuat jengkel Barca. Itu ditunjukkannya ketika menjadi asisten pelatih Bobby Robson di era 1990-an dan membawa Inter Milan memenangkan laga semifinal Liga Champions sebelum memenangkannya tahun lalu.

Kelebihan Mou dalam merontokkan kekuatan Barcelona juga diperlihatkannya ketika memukul Los Cules tiga kali ketika masih memegang Chelsea. Ia dua kali melucuti Los Azulgrana dalam dua laga.

Jika ditotal, Mou sukses empat kali 'menelanjangi' Barcelona. Itu dibuktikannya ketika menahan imbang 1-1 ketika Madrid bangkit dengan sepuluh pemain di Liga Spanyol, 16 April lalu. Hasil itu diikuti kemenangan 1-0 yang didapat pada perpanjangan waktu di final Piala Raja, sekaligus menjadi gelar pertama yang berhasil dipersembahkan Mourinho kepada Madrid musim ini.

Barcelona boleh saja diklaim sebagai raja liga musim ini. Namun, Madrid-lah yang berpeluang menambah daftar gelar Eropanya yang ke-10 dan ke-3 buat Mou bersama tiga tim yang berbeda.

Toh, Gerrard Pique ogah mengomentari topik panas soal perdebatan setelah dua laga El Clasico. Ia memilih tidak memedulikan tentang kualitas wasit, panjang rumput di Bernabeu, dan permainan agresif dan negatif yang kerap dilancarkan Madrid. “Rumput memang panjang, namun saya tidak akan menangisi hal ini. Wajar bagi mereka untuk bermain bertahan dan mereka akan berusaha mematikan permainan passing Barcelona,” kata Pique yang mengaku Mou akan menggunakan segala cara untuk menyingkirkan timnya.

Madrid, menurut Pique, adalah sebuah tim kuat yang memiliki para penyerang bagus. Itu yang akhir-akhir ini ditunjukkan Madrid. Mou bisa menutup lima rekor kemenangan beruntun di El Clasico, termasuk kekalahan 0-5 di Nou Camp, November, dan memenangkan gelar Piala Raja. Ini membuat aura tak terkalahkan Barcelona tercoreng.

Madrid membuktikan bisa meladeni permainan rivalnya dengan taktik ultra-agresif. Akibat strategi itu, tiga pemain 'si Putih' harus menerima ganjaran kartu merah di tiga pertemuan melawan Barcelona.

Kedua klub masing-masing telah mencetak 24 gol di semua kompetisi. Namun, dalam dua laga El Clasico terdahulu, keduanya hanya sedikit mencetak gol.

Kekuatan Madrid di bawah Mou terletak di lini tengahnya. Manajer brilian itu sukses menanamkan gelandang-gelandang bertahan yang dipimpin Pepe. Pemain yang biasa beroperasi sebagai bek itu terbukti mampu meredam aksi passing Andres Iniesta maupun Xavi untuk melancarkan serangan balik dengan cepat.

Madrid tidak akan ditemani Sami Khedira yang posisinya akan diisi Lassana Diarra. Mou juga kemungkinan tidak akan menggunakan nomor punggung 9 seperti yang dilakukannya di Piala Raja.

Bek Portugal, Ricardo Carvalho, diskorsing yang membuat lini pertahanan Madrid agak kendor. Adapun Barcelona tidak akan ditemani Adriano Correia, Eric Abidal, dan Maxwell meski Carles Puyol dan Gabriel Milito kemungkinan diturunkan bersama Javier Mascherano yang akan diplot sebagai pemain bertahan.

Guardiola juga kemungkinan akan mengganti strategi 4-3-3 yang selalu rontok ketika berhadapan dengan tim yang ditangani Mourinho.

Perkiraan formasi:

Real Madrid: 1-Iker Casillas, 17-Alvaro Arbeloa, 4-Sergio Ramos, 18-Raul Albiol, 12-Marcelo; 10-Lassana Diarra, 3-Pepe, 14-Xabi Alonso; 22-Angel Di Maria, 9-Cristiano Ronaldo, 23-Mesut Ozil.

Barcelona: 1-Victor Valdes; 2-Dani Alves, 14-Javier Mascherano, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol; 8-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets, 6-Xavi; 17-Pedro, 10-Lionel Messi, 7-David Villa.
EMPO Interaktif, Madrid - Bukan Jose Mourinho jika tak menyimpan kejutan. Motivasi "The Special One" akan terletup untuk kembali menjadi 'hantu' bagi Barcelona bersama Real Madrid ketika kedua tim itu berlaga pada duel pertama semifinal Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, besok.
Berita terkait

* Puyol dan Milito Tampil Hadapi Real Madrid
* MU Melawan Mitos Sering Kalah dengan Tim Jerman
* Raul Bermimpi Sudah di Final
* Barca Pincang dan Kehilangan Keyakinan
* Raul Tantang Giggs


Mou pantas sesumbar. Ia ingin menyingkirkan Barca dari ajang Eropa setelah memenangkan gelar Piala Raja pekan lalu. Jika sukses, itu akan menjadi sinyal awal beralihnya kekuatan sepak bola di Spanyol dari Katalan kembali ke El Real.

Mou kerap membuat jengkel Barca. Itu ditunjukkannya ketika menjadi asisten pelatih Bobby Robson di era 1990-an dan membawa Inter Milan memenangkan laga semifinal Liga Champions sebelum memenangkannya tahun lalu.

Kelebihan Mou dalam merontokkan kekuatan Barcelona juga diperlihatkannya ketika memukul Los Cules tiga kali ketika masih memegang Chelsea. Ia dua kali melucuti Los Azulgrana dalam dua laga.

Jika ditotal, Mou sukses empat kali 'menelanjangi' Barcelona. Itu dibuktikannya ketika menahan imbang 1-1 ketika Madrid bangkit dengan sepuluh pemain di Liga Spanyol, 16 April lalu. Hasil itu diikuti kemenangan 1-0 yang didapat pada perpanjangan waktu di final Piala Raja, sekaligus menjadi gelar pertama yang berhasil dipersembahkan Mourinho kepada Madrid musim ini.

Barcelona boleh saja diklaim sebagai raja liga musim ini. Namun, Madrid-lah yang berpeluang menambah daftar gelar Eropanya yang ke-10 dan ke-3 buat Mou bersama tiga tim yang berbeda.

Toh, Gerrard Pique ogah mengomentari topik panas soal perdebatan setelah dua laga El Clasico. Ia memilih tidak memedulikan tentang kualitas wasit, panjang rumput di Bernabeu, dan permainan agresif dan negatif yang kerap dilancarkan Madrid. “Rumput memang panjang, namun saya tidak akan menangisi hal ini. Wajar bagi mereka untuk bermain bertahan dan mereka akan berusaha mematikan permainan passing Barcelona,” kata Pique yang mengaku Mou akan menggunakan segala cara untuk menyingkirkan timnya.

Madrid, menurut Pique, adalah sebuah tim kuat yang memiliki para penyerang bagus. Itu yang akhir-akhir ini ditunjukkan Madrid. Mou bisa menutup lima rekor kemenangan beruntun di El Clasico, termasuk kekalahan 0-5 di Nou Camp, November, dan memenangkan gelar Piala Raja. Ini membuat aura tak terkalahkan Barcelona tercoreng.

Madrid membuktikan bisa meladeni permainan rivalnya dengan taktik ultra-agresif. Akibat strategi itu, tiga pemain 'si Putih' harus menerima ganjaran kartu merah di tiga pertemuan melawan Barcelona.

Kedua klub masing-masing telah mencetak 24 gol di semua kompetisi. Namun, dalam dua laga El Clasico terdahulu, keduanya hanya sedikit mencetak gol.

Kekuatan Madrid di bawah Mou terletak di lini tengahnya. Manajer brilian itu sukses menanamkan gelandang-gelandang bertahan yang dipimpin Pepe. Pemain yang biasa beroperasi sebagai bek itu terbukti mampu meredam aksi passing Andres Iniesta maupun Xavi untuk melancarkan serangan balik dengan cepat.

Madrid tidak akan ditemani Sami Khedira yang posisinya akan diisi Lassana Diarra. Mou juga kemungkinan tidak akan menggunakan nomor punggung 9 seperti yang dilakukannya di Piala Raja.

Bek Portugal, Ricardo Carvalho, diskorsing yang membuat lini pertahanan Madrid agak kendor. Adapun Barcelona tidak akan ditemani Adriano Correia, Eric Abidal, dan Maxwell meski Carles Puyol dan Gabriel Milito kemungkinan diturunkan bersama Javier Mascherano yang akan diplot sebagai pemain bertahan.

Guardiola juga kemungkinan akan mengganti strategi 4-3-3 yang selalu rontok ketika berhadapan dengan tim yang ditangani Mourinho.

Perkiraan formasi:

Real Madrid: 1-Iker Casillas, 17-Alvaro Arbeloa, 4-Sergio Ramos, 18-Raul Albiol, 12-Marcelo; 10-Lassana Diarra, 3-Pepe, 14-Xabi Alonso; 22-Angel Di Maria, 9-Cristiano Ronaldo, 23-Mesut Ozil.

Barcelona: 1-Victor Valdes; 2-Dani Alves, 14-Javier Mascherano, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol; 8-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets, 6-Xavi; 17-Pedro, 10-Lionel Messi, 7-David Villa.

fathur boedak nepoer

fathur boedak nepoer
BARCELONA – Kemenangan 2-0 yang diraih Barcelona atas Osasuna dini hari tadi, membawa rekor tersendiri buat Lionel Messi. Satu gol yang disumbangkan Messi, membuatnya mencatatkan rekor gol dalam sejarah sepakbola Spanyol.

Striker asal Argentina ini mencatatkan raihan 50 gol dalam satu musim. Messi menjadi pemain di Spanyol yang pertama kali membukukan rekor gol terbanyak ini hanya dalam semusim saja.

Gol pemain 23 tahun ini dicetak pada menit 86, setelah datang sebagai pemain pengganti. Messi memaksimalkan umpan Daniel Alves, untuk melengkapi gol David Villa yang tercipta di menit 24.

Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah sepakbola Spanyol, seorang pemain mencetak 50 gol dalam satu musim. 12 April melawan Shakhtar Donetsk di perempatfinal Liga Champions, Messi mencetak gol ke 48, menyamai rekor legenda Spanyol dan Athletic Bilbao Telmo Zarra pada musim 1950-1951.

Pekan lalu melawan Real Madrid di lanjutan La Liga, Messi menjaringkan gol ke 49, melalui gol dari titik putih. Sayang pertandingan hanya berakhir 1-1, setelah Cristiano Ronaldo menyamakan kedudukan.

Namun, pemain internasional Argentina ini bukan pemain pertama yang mencetak 50 atau lebih dalam satu musim. Berikut adalah daftar pemain yang telah mencapai lebih dari 50 gol:
Ferenc Deak (Ferencvaros 1948-49 66 gol)
Gyula Zsengeller (Ujpest 1938-39 56 gol)
Fred Roberts (Glentoran 1931-32 55 gol)
Mario Jardel (Sporting Lisbon 2001-02 55 gol)
Henrik Larsson (Celtic 2000-01 53 gol)
William MacFadyen (Motherwell 1932-33 52 gol)
Jimmy McGrory (Celtic 1935-36 50 gol)
Joe Bambrick (Linfield 1929-30 50 gol)
Lionel Messi (Barcelona 2010-11 50 gol)